TULANG BAWANG – Miris dan menyedihkan. Mendengar keluhan para guru non sertifikasi yang berada Kabupaten Tulang Bawang. Dana Tambahan penghasilan (Tamsil) tahun 2024 yang belum terbayarkan selama tujuh (7) bulan.
Tamsil merupakan insentif tambahan yang diberikan kepada pegawai pemerintah kusus nya pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
Tamsil diberikan sebagai penghargaan Atas kinerja dan kontribusi pegawai dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan publik
Tamsil sendiri dicairkan per triwulan melalui rekening masing-masing pegawai pencairan tamsil sendiri dalam 1 triwulan sebesar Rp 750.000,-/guru Non sertifikasi.
“Dana Tamsil yang belum dicairkan sebanyak 7 bulan tahun 2024 sebanyak Rp.1.750.000/guru Non sertifikasi. Kami tidak tahu kapan akan dibayarkan,”kata sejumlah guru penerima Tamsil di Tulangbawang.
Para guru berharap, persoalan macetnya dana Tamsil menjadi perhatian semua pihak. Khususnya PGRI dan Dinas Pendidikan Tulangbawang agar membantu dalam mencari dan memberikan solusi terbaiknya, mendorong agar dana Tamsil segera terealisasi.
Terpisah, Sekretaris PGRI Tulangbawang, Misnanto, mengaku ikut prihatin atas mandeknya pencairan dana Tamsil tersebut. Menurutnya, PGRI siap untuk membantu menjalin komunikasi dengan leading sektornya.
“Ya tentunya kami akan membantu membuka komunikasi dengan pihak terkait. Kami akan croscek dan cek data, apa yang menjadi kendala dan permasalahannya sehingga dana Tamsil macet,”kata Misnanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tulangbawang, Amy Balaw, mengaku belum mengetahui tentang mandeknya dana Tamsil para guru ASN Non Sertifikasi. Menurutnya, pihaknya akan membantu dalam mencari apa yang menjadi kendala dan masalah dana Tamsil tahun 2024 yang belum terbayarkan.
“Terimakasih informasinya. Pastinya kami akan membantu untuk mencari akar permasalahannya atau kendalanya. Kami akan melihat data data nya dahulu,”terangnya. (ENGGA)