Rehabilitasi Jalan Akses Tol Lambu Kibang Rp 63,6 Milyar Dikerjakan Asalan ?
TULANG BAWANG – Masyarakat menilai proyek peningkatan struktur dan rehabilitasi jalan Akses Tol Lambu Kibang dan Tol Gunung Batin dengan pagu anggaran sebesar Rp63.618.640.000 itu dikerjakan secara asalan.
Di lokasi proyek Akses Tol Lambu Kibang, pihak pelaksana atau kontraktor PT. Mayang Sari Prima diketahui tidak memperhatikan keselataman kerja dan juga tidak mengutamakan keselamatan masyarakat di Kampung Jaya Makmur, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang.
Dari pantauan Hariantuba.com, sejak medio Oktober sampai November 2023, di ruas jalan Kampung Jaya Makmur, Kecamatan Banjar Baru, terlihat dari sisi personalianya, sejumlah pekerja kuli maupun pekerja harian lainnya tidak dilengkapi dengan alat pengaman kerja maupun baju seragam kerja identitas diri sebagai pekerja diproyek besar tersebut.
Kemudian dari sisi pengolahan material cor betonnya, lokasi plan atau lokasi pengolahan bahan material cor beton tidak dipasang sarana fasiliras pengaman atau savety. Pengolahan material berada disisi permukiman warga yang tidak dipasang pagar maupun bentuk pengaman lainnya.
“Proyek besar tapi dikerjakan secara asal asalan. Contoh sederhananya adalah orang – orang yang kerja kuli maupun pengamanan ataupun centeng harian tidak pakai seragam pengaman. Tempat pengolahan bahan material dipermukiman tidak dipagar,”kata Iwan, salah satu masyarakat.
Dari sisi kualitasnya, Iwan meragukan hasil proyeknya, apakah rigid beton bisa bertahan lama atau tidak. Sebab, proses pengolahan atau pengadukan bahan material cor rigid betonnya dilakukan dengan cara manual, yakni dengan menggunakan ekskavator memasukan material batu dan pasir ke dalam mobil molen.
“Saya melihat cara kerjanya dengan ekskavator. Material batu split, pasir dan air dimasukan ke dalam mobil molen, setelah penuh mobil berjalan menuju lokasi dan menumpahkannya material rigid beton di ruas jalan yang akan dirigid beton,”terangnya panjang.
Sementara itu, Mus yang mengaku perwakilan dari PT. Mayang Sari Prima, menerangkan pihaknya melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan besteknya atau aturannya. Pihaknya tidak akan melakukan pekerjaan yang salah melanggar aturan.
Soal lokasi pengolahan material yang tidak dipagar, menurutnya hal itu tidak dilakukan pemagaran karena sifatnya adalah sementara. Jadi tidak perlu dipagar karena sifatnya sementara saja setelah ini selesai dan pergi dari sini.
“Tidak perlu dipagar karena inikan hanya sementara. Pekerjaan proyek ini sebentar lagi selesai,”kata Mus perwakilan dari PT. Mayang Sari Prima.
Sejumlah pengguna jalan yang melintas di wilayah setempat berharap agar proyek dikerjakan dengan benar dan baik. Pihak kontraktor harus mengutamakan kualitas dan keamanan masyarakat serta pengguna jalan.
“Jangan sampai jalan cor beton ini hanya bisa bertahan dalam hitungan bulan saja. Jangan sampai baru selesai dibangun cor betonnya sudah pecah retak dan berlobang, kalau sudah retak dan pecah sulit diperbaikinya,”kata Alex, salah satu pengendara. (*)