TULANG BAWANG – Pemerintah Kabupaten Tulangbawang, memberikan sinyal dan membuka diri bagi para investor yang ingin mengembangkan investasinya di bidang objek wisata maupun bidang lainnya di lahan Cakatraya seluas 13,5 hektar milik Pemkab Tulangbawang.
Hal itu dikatakan langsung oleh Bupati Tulangbawang, Winarti, dihadapan para anggota DPRD Tulangbawang, dalam momen rapat paripurna pembahasan Raperda dan penyampaian Pansus LPP LKPj TA 2019, Selasa (21/7/2020) kemarin.
Diatas podium, Ratu Bergerak Melayani Warga (BMW) ini mengajak kepada para anggota DPRD dan masyarakat umum berinvestasi mengelola dan memanfaatkan lahan Cakatraya untuk objek wisata dan lainnya.
“Lahan Cakatraya seluas 13,5 hektar milik Pemkab Tulangbawang belum bisa kita kelola sebagai objek wisata atau lainnya, hal itu karena keterbatasan anggaran. Ayo siapapun boleh berinvestasi,”ujarnya.
Bupati perempuan yang punya ciri khas berkedip kedip mata itu menuturkan, Pemkab Tulangbawang membuka diri dan memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk mengelola lahan Cakatraya sebagai wahana objek wisata ataupun pembangunan lainnya.
“Kalau ada investor silahkan datang ke Pak Sekda dan Kepala Dinas Pariwisata. Silahkan diobrolin bersama, mau di bangun apa. Pemkab Tulangbawang siap dan membuka diri,”terang pencipta senam BMW ini.
Untuk diketahui bersama, diatas lahan Cakatraya tersebut, sejak dulu telah ada bangunan miniatur rumah adat, yang dibangun pada masa kepemimpinan Abdurrahman Sarbini. Keunikan dan keindahan rumah adat disana sebenarnya bisa menjadi daya tarik nasional dan internasional. Itu tergantung dari OPD dan Pemkab setempat dalam mengelolanya.
Selain itu, di lokasi ini, ada lahan seluas 13,5 ha yang belum disentuh dan dikelola sebagai objek wisata. Misalnya, dibangun kebun binatang, water park, taman kota, taman bermain, wisata seribu kuliner dan objek lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Tulangbawang.
Kemudian, berdasarkan dari pengamatan, saran dan masukan berbagai pihak. Lokasi Cakatraya sangat potensial untuk dijadikan sebagai wahana hiburan atau objek wisata. Dan tak kalah menariknya adalah dibangunnya rest area melingkar di dataran tanjakan Cakatraya.
Fenomena alamnya, mendukung untuk dibangun objek wisata dan rest area. Juga telah didukung dengan adanya kuliner oleh – oleh khas terasi, asap gabus, asap baung, dan lainnya, yang sejak lama menjajakan dagangannya di lokasi Cakatraya. (*)
Penulis / Editor : redaksi hariantuba