Panitia Pilkakam Mundur, Ini Jawaban Ketua Panitia Pilkakam Teladas

Screenshot_2022-03-12-16-04-14-108_com.facebook.katana-1.png

TELADAS – Menyebarnya selembaran surat pengunduran diri Panitia Pilkakam Kampung Teladas atas nama Suparta yang diunggah di media sosial (medsos) di akun milik pribadinya itu mengundang reaksi dan bermacam tanggapan dari berbagai pihak.

Ketua Panitia Pilkakam Kampung Teladas memberikan klarifikasi dan tanggapan resminya yang dikirimkan ke Hariantuba.com, via WA ponselnya, Sabtu (12/3/2022) sore.

Ketua Panitia Pilkakam Teladas, Rijal Erjon diawal kalimatnya menulis bahwa saudara Suparta memang benar sebelum mengundurkan diri beliau adalah salah satu anggota panitia Pilkakam Teladas.

Dalam rangkaian tulisan konfirmasinya itu bahwa terkait surat pengunduran diri salah satu Panitia Pilkakam Teladas, memang benar sudah diserahkan kepada Ketua BPK pada, Jumat, (11/03/2022).

“Dan terkait alasan mengundurkan diri tersebut, maaf saya rasa itu menurut pandangan pribadi saudara suparta karena pada saat rapat penetapan DPT selain panitia, KPPS, Calon, Tim, RT, Kadus turut serta juga hadir Kapolsek Dente Teladas, Perwakilan Posal TNI AL Teladas, Sekdes Teladas, Ketua BPK, Perwakilan Kepala Puskesmas Way Dente yang melihat dan mendengarkan secara langsung rapat penetapan DPT tersebut,”terang Rijal.

Rijal menambahkan, melihat dan mendengar langsung saat Bapak Abdul Majid salah satu calon kakam teladas marah dan protes kepada salah satu Panitia Pilkakam, atas nama saudara Suparta.

Rijal menguraikan tentang kronologis terkait mundurnya salah satu Panitia Pilkakam, sebelum DPT (daftar pemilih tetap) ditetapkan, terlebih dahulu kami melakukan validasi DPS (daftar pemilih sementara) secara bersamaan dengan calon Kakam, kemudian Bapak Mulyadi yang merupakan salah satu calon Kakam Teladas dan saat itu juga mewakili Bapak Madiah (mertuanya) yang merupakan salah satu calon Kakam Teladas juga namun tidak dapat hadir pada saat rapat tersebut.

“Bapak Mulyadi megajukan keberatan beberapa nama warga teladas yang telah tercatat dalam DPS, kemudian saya mempertanyakan, tolong sebutkan nama-nama yang perlu kita cek kebenarannya, pada saat itu saudara Suparta tanpa perintah saya langsung duduk disebelah bapak Mulyadi turut serta membuka berkas DPS yang di pegang oleh bapak Mulyadi,”terang Rijal.

Setelah disebutkan nama-nama tersebut, kata Rijal, kemudian ia mempertanyakan apa alasan anda bapak mulyadi keberatan dengan nama tersebut, saat itu bapak Mulyadi agak gagap untuk menjawab dan Suparta membantu menjawab pertanyaan saya dengan alasan mereka bahwa tolong dicek ini warga Teladas atau bukan, kemudian kami cek dengan meminta keterangan dari RT dan Kadus tempat warga yang mereka pertanyakan setelah selesai satu nama tersebut, kemudian saya mempertanyakan kembali nama yang lainnya apa alasan keberatan nama tersebut masuk dalam DPS, kembali bapak Mulyadi agak gagap untuk menjawab dan Suparta kembali membantu menjawab.

“Dan begitu pula ketika saya mempertanyakan nama warga yang berikutnya apa alasan keberatan bapak Mulyadi, kembali Suparta yang menjawab pertanyaan saya dan pada saat itulah Bapak Abdul Majid berdiri ditempat duduknya dan marah serta protes kepada Suparta dengan kata – kata, tolong kamu diam jangan membantu calon menjawab pertanyaan ketua panitia biarkan calon tersebut yang menjawab karena kamu itu panitia seharusnya kamu netral dan dari awal saya sudah beberapa kali melihat sikap kamu tidak netral dalam menjalankan tugas kamu selaku panitia,”ulas Rijal.

Kemudian, sambung Rijal, bapak Suparta keluar dari ruangan rapat dan bapak Abdul Majid juga duduk kembali di kursinya, pada saat itu juga saya langsung minta maaf kepada bapak Abdul Majid atas kesalahan dari anggota saya yang pada saat itu bersikap tidak netral.

Faktanya, tegas Rijal, memang benar Suparta sebagai panitia tidak bersikap netral karena mendukung salah satu calon dengan pembuktian banyak sekali laporan dari calon / tim calon lainnya kepada saya atas sikap dan tindakan Suparta selaku panitia yang turut serta sosialisasi dan selalu kumpul di rumah salah satu calon.

“Saya selaku Ketua Panitia sudah berkali – kali menegor Suparta baik secara langsung maupun Via Wa dan pada tanggal 09/03/2022 sehari sebelum rapat penetapan DPT saya melihat Suparta keluar dari rumah salah satu calon dan saat itu juga langsung saya tegor dan dia hanya senyum-senyum saja,”imbuh Rijal.

Ketua Panitia Pilkakam Teladas ini menyimpulkan bahwa, Suparta memang salah tidak bersikap netral sebagai panitia, dan menurut saya hal yang wajar bapak Abdul Majid marah dan protes kepada Suparta karena melanggar peraturan yang menyatakan tentang tugas, hak, kewajiban dan larangan untuk Panitia Pilkakam. Dan perbuatan Suparta tersebut menurut saya sangat memalukan Panitia Pilkakam Teladas.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kampung Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang dan pengguna media sosial dikejutkan dengan beredarnya selembaran kertas pernyataan pengunduran diri sebagai Panitia Pemilihan Kepala Kampung (Pilkakam) atas nama Suparta.

Surat pernyataan pengunduran diri itu tulisnya pada tanggal 11 Maret 2022 dan menyebar ke media sosial (medsos) dan sampai di HP Hariantuba.com, Sabtu (12/3/2022).

Begini tulisan surat terbuka yang telah  menyebar di media sosial.

“Surat pengunduran diri saya sebagai anggota panitia pilkakam teladas.

Sengaja saya posting surat ini ke media sosial agar masyarakat bisa sadar bahwa kita perlu banyak belajar tentang ahklakul karim seoarang amirul mukminin.

Karena seorang pemimpin adalah sosok yang dapat memberi suri tauladan yg baik untuk warga masyarakat nya bukan malah memberikan rasa phobia tehadap masyarakat nya.
Ini ada seseorang yg masih calon kepala kampung dengan sikap yg sangat kasar dengan berani menegur dan marah kepda panitia pilkakam.

Ini saya lho suparta walaupun sedikit-dikit punya pendidikan saya pernah memegang tongkat pimpinan pesta demokrasi di tingkat kecamatan dente teladas pada pemilu th 2019 lalu dan saya ini adalah seorang mahasiswa di Universitas megow pak tulang bawang,kok bisa anda berucap kasar kepda saya.

Bagaimana dengan rakyat masyarakat yg hanya nelayan dan petani biasa.!!
Masih calon aja anda udah serem bagaimana kalo anda menjabat apakah bisa menampung aspirasi rakyat kalo begitu.

Jadi berfikirlah dengan bijak wahai sodara” Ku dalam menentukan pilihan tgl 17 maret ini untuk periode 2022/2028 .

Pilihlah calon yg berahklak kul karim yg dapat menjadi suri tauladan untuk masyarakat yg bisa menanamkan bekal agama untuk kita dan anak” Kita supaya bisa terlepas dari kemaksiatan di kampung teladas ini,” demikian tulis Suparta di akun media sosial miliknya.(*)

BERSAMBUNG…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top