TULANG BAWANG – Jalan Lintas Simpang Penawar – Rawajitu tepatnya di lintas kawasan PT. BNIL Kecamatan Banjarmargo, Kabupaten Tulangbawang, kembali menelan korban jiwa. Dua orang meninggal dunia dan empat orang luka ringan dan luka berat.
Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal kendaraan roda empat itu terjadi pada Minggu (24/10/2021) di titik lokasi yang sedang dalam perbaikan. Diduga penyebab terjadinya lakalantas itu salah satunya adalah akibat minimnya rambu – rambu lalin yang dikesampingkan oleh pihak PT. Yasa Patria Perkasa.
“Ya salah satu penyebabnya adalah pihak pelaksana proyek perbaikan jalan tidak memasang rambu – rambu secara maksimal. Tidak ada Marka Jalan. Padahal di situ sudah sering terjadi kecelakaan,”kata Akif, salah satu warga.
Mustinya, kata dia, pihak pelaksana proyek harus punya respon maksimal dalam melihat kondisi di lapangan. Musti melakukan upaya penekanan dan pencegahan terjadinya lakalantas dengan cara melengkapi sarana rambu – rambu atau pengaman ruas jalan yang sedang dalam perbaikan.
“Sekali lagi saya sangat menyayangkan atas lemahnya respon dari pihak PT. Yasa Patria Perkasa yang diduga tidak masang rambu – rambu atau pengaman jalan yang sedang dalam perbaikan,”tegas Akif.
Akif melanjutkan, bila dihitung dugaan kesalahan PT. Yasa adalah, diantaranya pinggiran badan jalan tidak ditimbun sehingga potensi kecelakaan. Kemudian, tidak dipasang rambu peringatan secara maksimal.
“Sudah banyak korban jiwa di sini. Tapi pihak PT. Yasa seakan diam saja. Ini tidak boleh dibiarkan dan diamkan saja. Harus ada yang berteriak agar PT. Yasa Patria Perkasa peduli keselamatan warga,”sergahnya.
Kasat Lantas Polres Tulangbawang AKP. Suhardo, menerangkan, kecelakaan terjadi pada hari minggu, 24 oktober 2021 sekira jam 09.00 wib di jalan penghubung Lintas Timur Rawajitu kendaraan Toyota Innova BE B 1269 POG masuk ke sungai dipinggir jalan.
Suhardo merincikan, akibat kejadian itu, dua orang meninggal dunia (MD) dilokasi kejadian dan empat orang lainnya luka ringan (LR) dan luka berat (LB).
“Korban meninggal dunia adalah Jumitun (55), Mali (60), luka ringan dan luka berat Sukarno (46), Sugeng Bagio (45), Amanda (11), Liliana (9) kesemuanya adalah warga Kampung Taman Sari, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur,”paparnya.
Kronologi kejadiannya adalah, sambungnya, saat itu kendaraan roda empat minibus Toyota Innova B 1269 POG berjalan dengan kecepatan tinggi dari arah RawaJitu menuju Simpang Penawar.
“Pada saat melewati jalan lurus berpapasan dengan kendaraan lainnya yang berjalan dari arah berlawanan. Kendaraan menghindari bersinggungan dengan kendaraan dari arah berlawanan lalu membanting stir ke kiri sehingga kendaraan masuk ke dalam sungai yang berada di pinggir jalan sebelah kiri,”kata dia. (Bud)