TULANG BAWANG – Kabar diberlakukannya minyak goreng satu harga yang dimulai hari ini , Rabu 19 Januari 2022 oleh Kementrian Perdagangan RI menjadi angin segar bagi masyarakat. Namun warga dihimbau untuk tidak panic buying menyambut minyak goreng satu harga Rp14 ribu yang diberlakukan mulai hari , Rabu (19/1).
“Belilah sesuai kebutuhan, karena jika hal itu dilakukan justru dikhawatirkan akan menimbulkan kegelisahan yang berkepanjangan,”kata Ketua DPD NasDem Tulang Bawang, Dedi Afrizal.
Dedi menambahkan, Kebijakan ini merupakan kebijakan pemerintah pusat melalui surat melalui kementrian perdagangan RI.
Sebagaimana diketahui bersama minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter merupakan hasil kerja sama Pemerintah dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang menggelontorkan dana pungutan hingga Rp7,6 triliun.
“Dana itu dipergunakan untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran dan membiayai minyak goreng kemasan sebanyak 250 juta liter per bulan atau sekitar Rp1,5 miliar liter selama enam bulan ke depan,”terang Dedi.
Ada 34 produsen minyak goreng yang menyampaikan komitmennya untuk berpartisipasi dalam penyediaan minyak goreng kemasan satu harga bagi seluruh rakyat.
“Kita berharap kondisi bisa kembali normal secepatnya, saya cukup prihatin dengan kondisi ini, karena Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit yg sangat besar bahkan melakukan eksport keberbagai benua, namun terjadi peningkatan harga jual minyak goreng dimasyarakat yang sangat signifikan. Hal ini jelas memberatkan masyarakat apalagi masih ditengah Pandemi Covid19 yang masih belum berakhir,”tutupnya. (*)