TULANG BAWANG – Peranan Perusahan Raksasa PT. Sweet Indo Lampung (PT.SIL) anak perusahaan dari PT. Sugar Group Companies (PT. SGC), ditengah musibah bencana nasional Covid19 dipertanyakan.
Pasalnya, PT. SIL yang berdiri, menjalankan usaha dan mengembangakan bisnisnya di tanah Kabupaten berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur ini, dinilai tidak memberikan kontribusi, kepedulian kemanusiaan, kepada masyarakat Tulangbawang, selama wabah pandemi corona.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulangbawang, Kanedi, saat dikonfirmasi mengaku, tidak mendapatkan data laporan tentang adanya bantuan atau sumbangan dari PT. SIL, selama pandemi Covid19.
“Khusus untuk Covid19 tidak ada bantuan dari PT. SIL. Semua bantuan dari APBD Tulangbawang,”kata Kanedi, via ponselnya.
Camat Menggala Timur, Akhmad Rozi, juga menyampaikan hal sama, saat dikonfirmasi, mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari PT. SIL yang diterima pihak kecamatan atau masyarakatnya.
“Yang saya tau blm ada. Itu yang saya tau. Kalau lewat jalur lain saya tidak tau adinda,”ujarnya, via ponselnya.
Senada dikatakan oleh para warga masyarakat Menggala, mereka sangat menyayangkan pihak PT. SIL tidak memberikan wujud kepedulian kemanusiaan kepada warga yang ada disekitar perusahaan. Kalaupun ada, tidak sampai ditangan masyarakat Menggala.
“Seharusnya PT. SIL itu peduli kepada masyarakat. Mustinya memberikan perhatian dalam masa musibah virus Corona. Perhatian dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan sembako yang bisa meringankan dan membantu pemenuhan kebutuhan,”terang Andri.
Ia menambahkan, saat itu dan saat ini, masyarakat luas terdampak akibat adanya bencana corona. Masyarakat tidak dapat melakukan aktifitas ekonomi secara normal. Banyak kehilangan pekerjaan dan kehilangan matapencaharian.
Diketahui, dalam masa pandemi Covid19, semua pihak berperan aktif dan berpartisipasi. Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang, Pemprov Lampung dan Pemerintah Pusat memberikan berbagai bantuan, dalam bentuk sembako dan lainnya. (*)
Penulis / Editor : budiaje