MESUJI – Kementerian Pertanian Republik Indonesia menargetkan produksi padi nasional sebesar 55 juta ton pada tahun 2022. Berbagai program disiapkan Pemerintah untuk mencapai target tersebut, diantaranya berupa Bimbingan Teknis bagi petani padi sawah.
Kabupaten Mesuji merupakan salah satu daerah penghasil padi di Provinsi Lampung. Mesuji memiliki 27000 hektare sawah. Jika diasumsikan tiap hektar menghasilkan lima ton padi, maka Mesuji memiliki potensi produksi gabah sebanyak 270 ribu ton tiap tahunnya.
Melihat potensi tersebut, Direktorat Serealia Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian bersama Anggota Komisi 4 DPR RI, Hanan A Rozak mengadakan Pelatihan atau Bimbingan Teknis yang bertema ” “Peningkatan Produksi Padi Dalam Rangka Mendukung Budidaya Pertanian Berkelanjutan” di Balai Desa Tanjung Mas Rejo, Mesuji Timur, Mesuji, Minggu ( 12/09/2021)
Saat memberikan pembekalan kepada peserta Bimtek, Hanan Rozak mengingatkan bahwa peningkatan produksi petani harus diikuti dengan peningkatan pendapatannya. Namun Hanan mengatakan bahwa pendapatan petani dari usaha budidaya padi sulit untuk bertambah meskipun saat ini program intensifikasi pertanian telah dilakukan.
” Sampai saat ini dengan menggunakan metode dan teknologi yang ada, rata-rata produksi petani tiap hektare adalah lima ton, dengan masa tanam dua kali.” ungkap Hanan
Untuk itu Hanan mendukung program pemerintah untuk peningkatan pendapatan petani diluar usaha budidaya padi sawah atau off farm.
” Untuk peningkatan kesejahteraan petani. Pemerintah hendaknya memperkuat program yang dapat membantu peningkatan pendapatan petani diluar usaha sawah atau off farm, ” kata wakil rakyat dari Dapil Lampung Dua ini.
” Program bantuan ternak sapi, kambing, unggas dan budidaya perikanan perlu ditingkatkan, karena sangat membantu peningkatan pendapatan petani,” sambungnya
Bimtek ini diikuti oleh perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) padi sawah yang ada di Kabupaten Mesuji dan Pengurus KTNA Mesuji.
Adapun materi Bimtek yang diberikan antara lain Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi oleh Ir. Bagiyo Warsito, dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Peluang Pengembangan Pasar Komoditas Padi oleh Ir. H. Midi Iswanto dan Beberapa Materi lainnya yang disampaikan oleh Pemateri dari Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI. (Rilis)