Warga Minta PT. SHUANG FEI WOOD INDUSTRY Pabrik Pengolahan Kayu Dibongkar
TULANG BAWANG – Masyarakat di wilayah Kecamatan Banjar Margo meminta agar PT Shuang Fei Wood Industry sebuah perusahaan pabrik pengolahan kayu, yang beroperasi di Kampung Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) ditutup dan dibongkar.
Pasalnya, perusahaan pemilik modal asing (PMA) itu diduga telah melanggar aturan dan perundang – undangan tentang pendirian usaha, yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Mereka, pemilik perusahaan mengabaikan perizinan, tidak punya izin, tidak menyediakan fasilitas dan prasarana yang memadai.
“PT. Shuang Fei Wood Industry, pengolahan kayu belum punya izin lengkap. Tapi sudah beroperasi. Sudah produksi. Sudah banyak pekerja. Tempatnya tidak layak. Komposisi posisi tempat mesin produksinya di tanah. Tidak di beton. Bahaya sekali itu,”terang, Yandi, salah satu masyarakat.
Yandi menambatkan, sarana dan prasarana pabrik tidak layak, sehingga telah menyebabkan salah satu pekerja mengalami kecelakaan kerja. Sobari, salah satu pekerja mengalami patah tangan yang disebabkan sarana dan prasarana pabrik yang tidak memenuhi standar atau tidak sesuai aturan dan tidak layak produksi.
“Tempatnya belum layak produksi ini Pak. Coba lihat pak, tidak ada bantalan mesin produksinya. Mesin pasti goyang – goyang karena dilantai tanah. Ini sangat membahayakan pekerja Pak. Cobalah di lihat sendiri pak,”terang salah satu pekerja diamini lainnya.
Selain itu, kata dia, tidak ada Jamsosteknya, tidak ada jaminan pengupahan. Kemudian tidak ada alat pelindung diri. Jam kerja sampai sembilan jam. Sistem pembayarannya juga tidak tepat waktu. Mustinya prakerja dibayar setiap seminggu sekali.
“Waktu itu ada yang tangannya patah. Pihak perusahaan tidak bertanggung jawab secara penuh. Bahkan sudah dua bulan ini tidak dikasih biaya pengobatan. Katanya karena bosnya sedang di luar negeri,”terangnya panjang.
Terpisah, Penanggungjawab perusahaan PT. Shuang Fei Wood Industry, Mr. Liu, saat ditemui tidak merespon. Ia hanya berdiri dan menatap, dengan tatapan tak bersahabat, yang ditujukan kepada para jurnalis yang hadir di area pabrik pengolahan kayu.
“Kamu yang bawa mereka datang ke sini. Ada apa mereka kamu bawa ke sini. Saya tidak suka mereka datang ke sini. Jangan ganggu saya. Kamu jangan bawa ke sini,”kata Mr. Liu kepada Engga, salah satu wartawan media online, Jumat 28 Februari 2025. (*)