TULANG BAWANG – Anggota MPR Fraksi Partai Golkar Hanan A Rozak melakukan sosialisasi empat pilar ke pengurus Nahdatul Ulama ( NU) dan Badan Otonom ( Banom) NU di Kecamatan Meraksa Aji dan Gedung Aji, Tulang Bawang, Lampung. Dalam kesempatan ini, ia menegaskan menegaskan kembali bahwa kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa diganggu gugat.
“Jangan berpikir memisahkan diri dari NKRI. NKRI harga mati,” ujarnya
Di kesempatan tersebut, Hanan Rozak mengajak masyarakat hadir agar mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila selain dihafalkan juga harus diterapkan dalam kehidupan keseharian,” ajak Hanan
Di hadapan ratusan peserta dari kalangan Aparatur Kampung, Pengurus MWC Muslimat dan Fatayat NU dan masyarakat umum, Hanan juga menyampaikan, tantangan kebangsaan dari internal yang mengkhawatirkan adalah lemahnya penghayatan agama dan munculnya pemahaman agama yang keliru dan sempit.
Ia menambahkan, hal tersebut terutama muncul pasca reformasi. Saat itu Pancasila seperti ditinggalkan, bahkan kurikulum sekolah menghilangkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, sehingga banyak rakyat, terutama generasi muda, tidak lagi di-refresh tentang moral Pancasila.
“Berkurangnya pemahaman Pancasila ditambah era keterbukaan, masuklah berbagai pemahaman agama yang sempit dan merasuk ke dalam diri sebagian masyarakat Indonesia, yang kebetulan belajar agamanya hanya dari internet, bukan dari guru, ulama, dan kiai secara langsung sehingga banyak salah memahami,” ujarnya.
Dari eksternal, tantangan kebangsaan yang wajib diwaspadai adalah pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin luas dan persaingan antarbangsa yang semakin tajam yang masuk melalui kemajuan teknologi informasi, seperti media sosial, internet, dan online game yang luar biasa tidak terbendung.
“Kemajuan teknologi informasi modern tersebut, jika tidak disikapi dengan bijak, teknologi tersebut akan merusak sendi-sendi kebangsaan Indonesia, bahkan pemahaman radikalisme masuk juga melalui teknologi informasi ini,” ungkapnya.
Dalam bagian akhir paparannya, Hanan Rozak mengingatkan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Kecamatan Gedung Aji dan Meraksa Aji untuk terus meningkatkan kecintaan terhadap NKRI.
“Kita ini terdiri atas beragam suku bangsa. Tapi perbedaan bukan alasan untuk kita terpecah belah, kita justru harus bersatu padu membangun negeri ini,” kata Hanan, disambut riuh tepuk tangan ratusan peserta yang hadir.
Ketua Muslimat NU Gedung Aji yang hadir dalam acara itu mengatakan Sosialisasi Empat Pilar sangat dibutuhkan setelah tak ada lagi penataran P4. Oleh karena itu ia menilai sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika harus terus dilaksanakan dan berkelanjutan. (Bud)