TULANG BAWANG – Adanya dugaan penyimpangan proyek talud atau drainase di Jalan lintas Timur (Jalintim) Tulangbawang sampai Kabupaten Mesuji, yang bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2020/2021 bakal menyeret banyak pihak.
Pihak satuan kerja (satker), PPTK, Konsultan dan Kontraktor atau pihak pelaksana pekerjaan, yang paling bertanggung jawab atas terjadinya dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut.
“Ya, sedikitnya ada empat pihak itu yang bakal dimintai pertanggungjawabannya. Bila saya lihat dari photo dan video proses pelaksanaan dan hasil pekerjannya itu dinilai tidak sesuai dengan speknya. Pelaksanaannya kacau itu,”ujar Median, salah satu warga yang peduli pembangunan.
Ia menerangkan, mustinya pihak konsultan serta pengawas wajib untuk berperan aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dilapangan. Jangan melakukan pembiaran dan berdiam diri, tatkala ada terjadinya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek talud tersebut.
“Pengawas lapangan jangan takut. Jangan khawatir dan cemas, dalam melakukan pengawasan. Tegur dan katakan salah, bila adanya dugaan penyimpangan dalam proses pengerjaan proyek talud. Harus tegas. Jangan takut bila ada tekanan dalam berbagai hal,”tegasnya.
Diperlukan pembuktian dilapangan. Pihak yang berwenang atau pihak terkait diharapkan bisa bersama sama untuk melakukan monitoring, cek dan ricek di lokasi pembangunan talud, yang saat ini masih berjalan.
“Ayo pihak berwenang dan pihak terkait segera turun lapangan. Turunkan Tim Teknis untuk melakukan penilaian dan cek fisik bangunannya. Jangan sampai ada pembiaran dalam dugaan adanya penyimpangan pelaksanaan proyek ini,”tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan talud atau drainase disepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Tulangbawang diduga tidak sesuai spek atau tidak sesuai dengan RAB dan gambar.
Dari keterangan Medianto, salah satu warga yang peduli pembangunan, itu menyebutkan, bahwa proyek pembangunan talud atau drainase, berskala nasional itu diduga rentan dengan penyimpangan.
“Beritakan saja pakai photo yang ini.
Pekerjaan proyek talud ini diduga tidak dikerjakan sesuai dengan RAB dan gambarnya. Pekerjaannya itu sudah sangat jelas diduga tidak sesuai spek. Nanti saya lihat RAB dan gambarnya,”terangnya.
Median menambahkan, ada sejumlah dugaan penyimpangan dalam pelaksanannya, diantaranya adalah pemasangan batunya, ketebalan pasangan batunya, dan jenis batu yang digunakannya.
“Mohon maaf, saya bukan bermaksud untuk menuduh, batu yang digunakan seharusnya pakai batu belah porselin. Nah, ini yang digunakan pakai batu jenis batu sabes,”paparnya.
Kalimat terakhirnya, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pihak pelaksana proyek, apabila telah memberikan keterangan yang kurang baik dan bukan bermaksud untuk menyalahkan atau menilai proyek itu salah.
“Sekali lagi mohon maaf, ini adalah dugaan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek. Saya bukan menuduh dan bukan menyalahkan. Untuk itu, pihak yang berwenang perlu melakukan cek dan ricek dilapangan. Ayo diluruskan bila itu ada kesalahan. Dan ayo dibenahi, sebelum terlambat,”kata dia.
Dari pantauan Hariantuba.com dilapangan, sejumlah pekerja sedang melaksanakan tugasnya. Personil pekerjanya ada yang berasal dari Palembang, atau dari luar Kabupaten Tulangbawang.(*)
Penulis / Editor : budiaje