TULANG BAWANG – Rombongan Jamaah Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Kampung Agung Dalem, Kecamatan Banjarmargo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, berangkat wisata religi ziarah Walisongo – Madura – Pamijahan, Minggu (12/12/2021).
Rombongan tiga mobil bus Ziarah Walisongo Ponpes Nurul Ikhlas yang diasuh oleh KH. Masykur Faroq itu terdiri dari para santri dan santriwati, wali santri dan jamaah masyarakat umum. Agenda wisata religi dilaksanakan selama satu minggu, 12 – 19 Desember 2021.
Pengasuh Ponpes Nurul Ikhlas Tulang Bawang, KH. Masykur Faroq memberikan pembekalan sebelum pemberangkatan. Ada sejumlah arahan dan pesan yang disampaikan kepada para jamaah Ziarah Walisongo.
“Ziarah Walisongo biasanya disebut sebagai wisata religi. Ziarah Walisongo itu disunahkan. Boleh dilaksanakan oleh umat Islam. Banyak manfaat yang didapatkan dalam ziarah,”terang Ustadz Masykur Faroq.
Niat Ziarah Walisongo adalah bertujuan untuk mengingat dan meneladani para Walisongo. Niatnya adalah bukan untuk meminta di lokasi makam Walisongo. Tapi berdoa di lokasi makam Walisongo.
“Berdoa di lokasi makam Walisongo akan berbeda dengan di rumah. Insya Alloh Doanya akan lebih banyak diijabah oleh Alloh SWT, dibandingkan berdoa di dalam rumah. Doanya yang bisa diminta adalah, doa minta rezki yang barokah, umur yang barokah, usaha yang barokah dan lain sebagainya.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah, Ustadz Masykur Faroq berpesan kepada para jamaah diwajibkan untuk tetap memakai slayer yang telah diberikan oleh pihak panitia. Jamaah ziarah tidak boleh melepas slayer berwarna kuning yang diikatkan di bagian leher. Tujuannya adalah sebagai tanda identitas agar tidak lepas dari rombongan. (Bud)