Pjs Gubernur Sulut Lantik Pengurus SMAI

IMG-20201130-WA0062.jpg

SULAWESI UTARA – Pjs Gubernur Sulawesi Utara DR. Drs. Agus Fatoni, M.Si. melantik pengurus Syiar Muslimah Indonesia (SMAI) Sulut Periode 2020-2023 di Balai Gubernuran Bumi Beringin, Kamis (26/11/2020).

Kegiatan yang mengangkat tema “Mewujudkan muslimah yang berkualitas dan berkemajuan, serta menjadi pribadi Uswah dan Qudwah berlandaskan Al-Quran dan sunnah” ini turut dihadiri oleh Kakanwil Kementerian Agama Sulut dan Kepala Biro Perekonomian Sulut.

Pada kesempatan itu, Fatoni menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus Syiar Muslimah Indonesia Sulut. “Pertama saya memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para pengurus,” kata Fatoni. “Mudah-mudahan semua kegiatan kita dapat kita lakukan dengan syiar, untuk terus melakukan dan menyebarkan kebaikan bagi masyarakat,” lanjut Fatoni saat memberikan arahannya.

Disamping itu, Fatoni mengajak kepada pengurus dan anggota Syiar Muslimah Indonesia Sulut untuk tidak  ekslusif. “Oleh karena itu, organisasi ini jangan ekslusif,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan, agar SMAI ikut terlibat dalam pembangunan daerah, pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan kegiatan sosial budaya. Fatoni meyakini bahwa Syiar Muslimah Indonesia yang telah dibentuk di Sulut dapat memberikan warna tidak hanya di Sulut saja, tetapi di Indonesia.

“Hari ini dunia mencatat, dari tempat inilah Syiar Muslimah Sulawesi Utara itu berdiri dan mudah-mudahan sejarah ini terus bergerak dan bisa mewarnai Indonesia,”paparnya.

Sementara itu, Ketua SMAI Sulut Rillya Kalsum Gobel, S.Sos, M.Si. bahwa sebelum peresmian ini, telah dilakukan dua kali audiensi dengan Pjs. Gubermur Sulut, dimana beliau menyambut baik ide pembentukan Syiar Muslimah Indonesia Sulut dan memberi pelbagai masukan dan bimbingan, sehingga terciptalah Syiar Muslimah Indonesia Sulut seperti yang saat ini.

Awalnya, organisasi ini bernama Kajian Muslimah Sulawesi Utara. Menurut Fatoni, nama “Kajian” terdengar eksklusif dan cenderung diasumsikan organisasi cendekiawan dan terpelajar.

Sementara, “Syiar” lebih memberi ruang untuk organisasi inklusif dimana wanita dari berbagai latar yang berbeda, baik yang ahli dan yang awam, dapat dinaungi. Maka dari itu, Fatoni menyarankan untuk mengganti nama Kajian Muslimah Sulawesi Utara menjadi Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi Utara.

Dalam pidato pelantikannya, Ketua Syiar Muslimah Indonesia Sulut, Rillya Kalsum Gobel, S.Sos, M.Si. “Syiar Muslimah Indonesia (SMAI) Sulawesi Utara merupakan sebuah organisasi yang fleksibel, terbuka, dan responsif namun bijak dalam menyikapi persoalan, senantiasa menjaga keseimbangan serta persatuan dan kesatuan terhadap semua kalangan dan keberagaman etnis dan budaya,”ujarnya.

Fatoni berharap bahwa Syiar Muslimah Indonesia Sulut ini dapat turut membangun daerah, seperti dikutip dalam pidatonya “… bidangnya bukan bidang dakwah saja tetapi bidang memberdayakan masyarakat.”

Dikutip dari pidato Gobel, “Semoga Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi Utara menjadi organisasi yang amanah dan dapat diterima oleh semua pihak. menjadi sebuah penyejuk dalam mempererat Ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa dan kemajuan daerah tercinta.

Semoga  segala niat dan kebaikan yang kita lakukan mendapatkan ridha Allah dan menjadi perantara kebaikan untuk sesama serta mendatangkan berkah dunia wal akhirah.

“Semoga Syiar Muslimah Indonesia Sulut dapat menjadi wadah yang menyerukan dan menebarkan kebaikan dan kebajikan yang lebih luas,”tutupnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top