TULANG BAWANG – Pengurus Yayasan Hidayatul Muslimin, Kampung Gunung Tapa Ilir, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, telah menunjuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk meminta dan mendapatkan keadilan hukum.
Ya, Rahmad Hidayat dan Muhammad, pengurus Yayasan Hidayatul Muslimin, pada Sabtu (28/7/2021) malam, telah membuat Laporan Polisi (LP) di Polres Tulang Bawang.
Keduanya melaporkan oknum Kepala Kampung Gunung Tapa Ilir, Normansyah dan seseorang bernama Sulaiman. Keduanya dilaporkan atas dugaan penganiayaan ( Pasal 351) dan perbuatan tidak menyenangkan (Pasal 335).
“Kami sudah menyerahkan Perkara ini ke Kuasa Hukum kami. Kuasa Hukum kami yang akan mendampingi dan mengurus proses hukum ini. Kuasa Hukum kami adalah Ahmad Sofriyansah, SH dan Rekan,”kata Pengurus Yayasan Hidayatul Muslimin, Minggu (1/8/2021) sore.
Untuk diketahui bersama, Polres Tulang Bawang akan menindaklanjuti Laporan Polisi (LP) proses hukum Sulaiman dan oknum Kepala Kampung (Kakam) Gunung Tapa Ilir Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, yang dilaporkan oleh pengurus Yayasan Hidayatul Muslimin.
Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, AKP. Sandy Galih menegaskan, bahwa pihaknya sedang memproses LP tersebut. Saat ini, kata dia, proses sudah masuk dalam penyeledikan.
“Iya betul. Sementara prosesnya baru sampai penyeledikan. Nanti setiap perkembangan akan kami informasikan,”,kata Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, Sabtu (31/7/2021) pagi.
Buntut Laporan Polisi (LP) itu adalah, ketika terjadi keributan di ruang rapat di Balai Kampung, Rabu (28/7/2021). Momen keributan itu sempat diabadikan oleh peserta rapat dan dikirimkan ke Hariantuba.com, Rabu (28/7/2021) sore pukul 17.45 WIB.
Dalam video berdurasi 2:50 detik itu, terlihat jelas ada salah satu sosok berbaju putih yang duduk di kursi bagian depan membanting gelas yang ada di atas mejanya. Kemudian, beranjak mendekati seseorang yang sedang menyampaikan sambutan.
Terjadi kericuhan, menular satu sama lainnya, para warga yang hadir dalam acara rapat tersebut. Tampak jelas, ada yang mencekik leher, ada yang memukul dengan kursi, ada saling dorong dan sebagian ada yang berusaha menghalau dan melerai atau memisah keributan itu.
Dan, belakangan diketahui, bahwa sosok berbaju putih yang membanting gelas itu adalah Kakam Gunung Tapa Ilir, Normansyah, dan yang didekati adalah Pengurus Yayasan Hidayatul Muslimin. Sedangkan yang dicekik dari belakang adalah Ketua Yayasan Hidayatul Muslimin.
Kepala Kampung Gunung Tapa Ilir, Normansyah, kepada para wartawan mengaku bahwa dirinya reflek membanting gelas saat pertemuan tersebut.
“Saya reflek banting gelas. Saya kesal, seolah-olah Yayasan menuduh rapat ini adalah atas keinginan saya. Itu aspirasi warga. Ada bukti surat pernyataan masyarakat,”kata dia. (Pram)