WONOSOBO – Direktur Lembaga Konservasi 21 Lampung, Ir Edy Karizal, angkat bicara terkait dengan adanya lumba – lumba yang mati terdampar di pantai Saumil, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.
Edy menuturkan, kematian lumba – lumba musti menjadi perhatian oleh semua pihak, antara lain, Pemda Kabupaten Tanggamus, Pemprov Lampung dan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
“Adanya kematian lumba – lumba menjadi perhatian serius pihak – pihak terkait. Apalagi lumba – lumba adalah maskot Kabupaten Tanggamus dan ikon wisata pantai Kiluan, Kabupaten Pesawaran,”ujar Edy, via ponselnya, Jumat (12/6/2020) malam.
Penggiat lingkungan hidup ini menambahkan, pihak terkait berkewajiban untuk melakukan penelusuran, kajian dan penelitian penyebab kematian lumba – lumba di pantai Saumil.
“Menurut saya, pihak BKSDA bersama dengan pemerintah daerah perlu merespon secara serius adanya kematian lumba – lumba. Harus diteliti dan di kaji apa penyebab kematian itu,”terangnya.
Mustinya, kata dia, perlu dilakukan otopsi lumba – lumba yang mati tersebut. Apakah karena faktor keracunan limbah atau akibat faktor lain. Itu perlu dilakukan croscek langsung. Sebab lumba – lumba adalah salah satu hewan yang masuk dalam daftar hewan yang dilindungi.
Sementara itu, pejabat BKSDA Lampung, Ripzon, saat dikonfirmasi, wartawan hariantuba.com, mengaku pihak BKSDA belum mendapatkan laporan, tentang adanya lumba – lumba yang mati di Pantai Saumil.
“Kita belum dapat laporan dan informasi tentang hal itu,”kata Ripzon, singkat, via ponselnya, Jumat (12/6/2020) malam.
Diberitakan sebelumnya, lumba – lumba terdampar dan mati di Pantai Saumil, Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Jumat (12/6/2020) sore. Sejumlah warga telah melakukan upaya penggiringan ke perairan. Namun gagal dan lumba – lumba akhirnya mati.
Polsek Wonosobo melakukan koordinasi antar Forkopimcam guna penanganan matinya hewan laut tersebut. Sebab banyak warga yang berkerumun penasaran ingin melihat secara langsung.
“Hasil dari Koordinasi akhirnya bangkai ikan lumba-lumba itu dikuburkan di belakang balai pekon karang anyar,” ujar Kapolsek Wonosobo, Iptu Juniko mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya,Jumat (12/6) malam.
Juniko mengatakan, sebelum ditemukan mati, lumba – lumba itu terdampar di pinggir pantai. Sejumlah warga berupaya menarik ke tengah perairan. Namun ikan kembali terdampar dalam keadaan mati.
“Siang tadi masyarakat yang melihat lumba-lumba terdampar itu, menariknya kembali ketengah lautan, namun ikan tersebut akhirnya terdampar dan mati di tepi pantai,”terangnya.
Perwira dua balok dipundaknya itu menambahkan, terdamparnya ikan lumba-lumba pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 17.00 Wib. Namun karena banyak warga berkumpul di evakuasi menggunakan mobil patroli Polsek.
“Bangkai ikan telah dikubur pada pukul 18.30 Wib tadi,”tutupnya. (*)
Editor : budiaje