TULANG BAWANG – Proyek perbaikan Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Kabupaten Tulang Bawang mendapat sorotan miring atau negatif dari kalangan masyarakat umum maupun dari kalangan pengendara.
Sebab, proyek jalan nasional yang bersumber dari dana APBN yang dikerjakan oleh pihak rekanan atau kontraktor dinilai tidak dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai juklis dan juknisnya.
“Baru saja diaspal sudah retak, berlubang atau jebol. Ditambal lagi jebol lagi. Diaspal lagi jebol lagi. Rusak lagi dan rusak lagi. Kualitas proyeknya kok begini ya,”terang Iful, salah satu warga Tulang Bawang.
Senada dikatakan Rahmad, Andri, Rohim, Yono, Toni dan Yanto, mereka menilai bahwa kualitas proyek perbaikan Jalintim menjadi sorotan dan perhatian semua pihak. Terutama para pengguna jalan yang tinggal di Sai Bumi Nengah Nyappur.
“Meskipun proyek multi year ini ada masa pemeliharaannya hingga tiga tahun, empat tahun, namun tetap saja masyarakat yang dirugikan. Banyak waktu yang terbuang gara gara sering antrian pada perbaikan jalan,”ujarnya.
Untuk itu, warga masyarakat meminta kepada pihak rekanan atau kontraktor agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dan benar.
Soal kualitas proyek, Sinurat salah satu Konsultan Pengawas proyek Jalintim Tulang Bawang menegaskan, bahwa material aspal yang digunakan adalah jenis aspal modifikasi.
“Itu menggunakan aspal modifikasi. Di Lampung baru kali ini diuji cobakan. Jalintim Tulang Bawang sedang dalam percobaan aspal modifikasi,”ulas Sinurat.
Sementara itu, Agus perwakilan dari pihak PT. Wahana selaku pelaksana proyek menjelaskan bahwa pihaknya telah dan akan melaksanakan tugasnya dengan benar sesuai dengan RAB dan SPESIFIKASI.
Agus menjabarkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan takut, bahwa perusahaan tidak akan melakukan korupsi dalam pelaksanaan pekerjaan perbaikan jalan itu.
“Masyarakat musti bersyukur karena adanya pembangunan dari dana APBN yang mengalir di Kabupaten Tulang Bawang. Ini yang harus sama – sama dijaga dan didukung,”kata dia.
Pejabat di Kementerian PUPR, Andri Budiman mengimbau kepada pihak rekanan atau pelaksana proyek agar melaksanakan tugasnya dengan baik dan jangan main -. main atau macam – macam dan basing – basing.
“Pihak rekanan jangan asal – asalan dalam mengerjakan proyek itu. Semua harus baik dan musti bagus. Laporkan ke saya bila ada temuan yang tidak baik,”tegasnya.(*)