BUPATI TUBA DIGOYANG RT dan RW

IMG-20220613-WA0025.jpg

TULANG BAWANG  – Kantor Bupati Tulang Bawang dikepung 50 orang Ketua RT dan Ketua RW yang berasal dari empat (4) kelurahan di Kecamatan Menggala, Senin (12/6/2022).

Mereka datang dengan tujuan menuntut, menagih janji kepada Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE, MH yang akan menaikan insentif RK / RW dan khusus untuk RT 300 %, janji itu sampai saat ini belum ditepati.

Ketua RT 3 RW 3, Yulianto, menerangkan bahwa unjuk rasa atau aksi damai yang dilakukannya itu adalah bentuk keseriusannya menagih janji politik Winarti.

“Kami datang ke kantor bupati menuntut atau meminta kepada Bupati Tulangbawang agar merealisasikan poin ke empat yang tercantum dalam 25 program unggulan salah satunya yang berbunyi meningkatkan insentif RT sebesar 300 persen,”kata Yulianto.

Yulianto menegaskan, bila tuntutan itu tidak terealisasi, maka mereka akan melakukan aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar lagi. Menurutnya, janji adalah hutang yang harus dibayar atau ditepati.

“Hari ini kami hanya sebatas 50 orang RT dan RK. Bila tidak direspon, esok hari, kami akan datang dengan jumlah para RT dan RK yang lebih banyak lagi,”kata dia.

Sayangnya, tak satupun dari pihak Pemerintah Kabupaten Tulangbawang tak merespon kehadiran warga masyarakatnya. Pihak terkait cuek dan terkesan mengabaikan.

Diberitakan sebelumnya, jabatan Bupati Tulang Bawang, Hj. Winarti, SE, MH akan berakhir pada 18 Desember 2022. Bila dihitung masih tersisa enam (6) bulan lagi Winarti harus sanggup membayar,menunaikan dan menepati janji – janji politiknya.

Bupati perempuan pertama di Sai Bumi Nengah Nyappur yang dilahirkan di Seputih Mataram, Lampung Tengah 04 April 1975 itu musti merealisasikan sejumlah janji yang hingga kini dinilai belum terealisasi.

Srikandi PDIP moncong putih ini sedikitnya mengemas janji politik 25 Program Bergerak Melayani Warga (BMW). Winarti yang tercatat alumni SMEA Negri Ponco Wati angkatan 1991 juga telah mampu merealisasikan sejumlah janjinya itu.

Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti yang pernah mengenyam pendidikan dasar di SDN 1 Lampung Utara angkatan 1981 itu sedikitnya masih punya enam (6) janji politik yang dinilai belum ditepati.

“25 Program BMW janji Ibu Winarti sebagian sudah direalisasikan, itu masih sebatas syarat formalitasnya. Meskipun dihitung dari jumlah dan angkanya belum sesuai,”kata sumber dari salah satu  mantan Tim Sukses Winarti, yang menolak namanya disiarkan itu.

Sumber menambahkan, sedikitnya ada enam (6) janji Winarti yang juga tercatat alumni di SMP Yayasan Pendidikan Islam 3 Seputih Mataram, alumni Universitas Muhammadiyah Metro dan alumni Universitas Bandar Lampung itu.

Sumber merincikan, janji pertama, adalah janji akan memberikan setengah milyar kepada setiap kampung untuk percepatan pembangunan. Janji kedua, janji akan menaikan insentif aparatur kampung dan lembaga kampung, khusus RT dinaikan 300 %.

Ketiga janji akan memberikan laptop guru honorer, satu guru satu laptop. Ke-empat janji memberikan susu dan telur kepada masyarakat, kelima janji akan memberikan Rp1 juta bantuan kematian dan ke-enam janji akan memberikan bantuan pembagunan gedung serba gua (GSG) di setiap kampung.

Selain keterangan dari mantan Tim Suksesnya, sejumlah Kepala Kampung di Tulang Bawang yang menolak namanya disiarkan menegaskan, bahwa sampai hari ini, Winarti yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tulang Bawang belum merealisasikan janji tersebut.

“Di kampung saya belum dibantu 500 juta dari Winarti untuk percepatan pembangunan. Di kampung ku juga belum dapat bantuan GSG yang katanya untuk fasilitas balai pertunjukan kesenian tradisional, musyawarah kampung dan kegiatan keagamaan,”kata kepala kampung yang menolak disebutkan identitasnya itu.

Ungkapan berikutnya disampaikan Yono, salah satu warga di Kecamatan Banjar Agung, ia menyebut bahwa bantuan susu dan telur untuk masyarakat juga dipertanyakan.

“Sejumlah warga mengaku belum pernah mendapatkan susu dan telur gratis seperti yang dijanjikan Winarti. Kalaupun itu pernah ada di tempat lain, tetapi belum ada di wilayah saya,”terangnya panjang.

Parahnya lagi, kata Yono, untuk bantuan kematian Rp 1 juta juga sampai sekarang belum terealisasi. Ada tetangga saya istrinya sudah lama meninggal dunia tapi hingga hari ini tidak ada bantuan.

“Meninggal sudah lama, sudah hampir setahun. Tapi sampai saat ini tidak ada bantuan satu juta itu. Mustinya pihak terkait turun ke bawah mendata untuk menjemput dan memproses serta mencairkan bantuan itu,”paparnya.

Pengakuan mengejutkan berasal dari kalangan guru honorer. Janji laptop guru honorer, satu guru satu laptop itu belum terealisasi. Sejumlah guru honor saat dikonfirmasi menegaskan bahwa sampai hari ini bantuan satu guru satu laptop belum ada.

“Sampai sekarang, sampai hari ini saya belum dapat bantuan laptopnya. Kawan – kawan juga belum pada dapat. Saya dapat pinjaman laptop dari sekolah untuk aktifitas,”kata salah satu guru honor yang menolak namanya di tulis.

Sementara itu, Winarti yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tulang Bawang sulit untuk dikonfirmasi via ponsel. Sebab, selama menjabat sebagai bupati nomor ponsel pribadinya tidak dikonfirmasikan ke publik.

Hariantuba.com melakukan konfirmasi ke nomor asisten pribadi atau ajudannya dengan nomor ponsel 0811 9779 8 XX, namun hingga berita diterbitkan belum mendapatkan balasan konfirmasi via ponselnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMPK) Tulang Bawang, Yen Dahren, belum memberikan konfirmasinya, saat dikonfirmasi via WA ponsel miliknya terkirim tanda centang dua namun belum direspon.

Begitu halnya dengan Kepala BKAD Tulang Bawang Rustam Effendi, saat dikonfirmasi via ponsel miliknya belum memberikan respon, meskipun pesan terkirim centang dua. (*)

BERSAMBUNG …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top