Besok, Tim Polres OKI Turun Olah TKP Peristiwa Perampokan di Sungai Menang ?

Screenshot_20250129-191849_1.jpg

Besok, Tim Polres OKI Turun Olah TKP Peristiwa Perampokan di Sungai Menang ?

OGAN KOMERING ILIR – Akhirnya, besok Kamis (29/1/2025) Polres Ogan Komering Ilir (OKI) akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terjadinya peristiwa dugaan perampokan klotok dan peralatan panen buah sawit yang terjadi pada Minggu 12 Januari 2025 di Sungai Tepuk, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI.

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, nampaknya menepati janjinya, yang sebelumnya telah berjanji akan segera melakukan olah TKP. Pelaksanaan olah TKP besok pagi, mendapat apresiasi dari pihak keluarga korban M. Nawi yang meninggal dunia atas kejadian perampokan tersebut.

“Besok Kamis pagi Polres OKI akan turun olah TKP. Minta tolong kepada kawan – kawan jurnalis untuk bisa ikut hadir dalam pelaksanaan olah TKP itu. Kita berangkat Kamis subuh. Titik kumpul di rumah kami,”kata Hj. Halinah, kakak kandung alm. M. Nawi via ponsel pribadinya.

Sebelumnya, Keluarga Korban perampokan klotok dan peralatan panen buah sawit yang terjadi di Sungai Tepuk, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan didampingi kuasa hukumnya kembali mendatangi Mapolres OKI untuk bertemu langsung dengan Kapolres OKI, AKBP. Hendrawan Susanto, Kamis (23/1/2024) sore.

Sayangnya, pihak keluarga korban mengaku kecewa dengan hasil pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu. Kapolres OKI belum bersedia menerima laporan secara resmi atas terjadinya perampokan di perkebunan milik almarhum M. Nawi, yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata api, pada Minggu 12 Januari 2024 yang lalu.

Usai pertemuan dengan Kapolres, kuasa hukum keluarga korban Ivin Aidyan Firnandes, kepada wartawan menerangkan, pihak Polres OKI belum berkenan untuk menerima laporan secara resmi perampokan yang menyebabkan korban jiwa atas nama almarhum M. Nawi. Alasannya adalah, pihak Polres terlebih dahulu akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kehadiran kami di Polres OKI belum membuahkan hasil. Kapolres Oki belum bersedia menerima laporan secara resmi. Alasannya adalah akan dilakukan olah TKP dahulu,”terang Ivin panjang lebar.

Bapak Kapolres OKI beserta jajarannya, kata dia, tidak dapat memastikan apan melakukan olah TKP. Pihak keluarga korban sedikit kecewa dengan keputusan dan kebijakan Bapak Kapolres OKI. Ia berharap Kapolres dapat tegas dan cepat dalam melakukan penanganan, pengusutan dan pengungkapan para pelaku, yang sudah diketahui identitasnya itu.

Menurutnya, barang bukti (BB) berupa sejumlah klotok telah diamankan, saat ini berada di tengah – tengah perkampungan. Adanya BB itu adalah bagian dari sederet peretiwa yang bisa dijadikan sebagai petunjuk awal atas serangakaian terjadinya perampokan buah sawit dan menimbulkan korban jiwa.

Sementara itu, Kapolres OKI, AKBP. Hendrawan Susanto, melalui ajudannya lebih memilih tidak bersedia untuk dikonfirmasi atau enggan bertemu dengan sejumlah wartawan, berjumlah lima (5) orang dari media nasional dan lokalan, yang datang langsung dari Lampung, Kamis, 23 Januari 2025.

Kuasa hukum menjabarkan, kronologi kejadian perampokan buah sawit, yakni pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2025 Almarhum M.Nawi bersama Hartono dkk melakukan pemanenan terhadap kebun sawit sekira pukul : 15.00 wib pada saat pekerja Hartono membawa buah sawit menggunakan perahu klotok untuk dibawa ke dermaga sungai menang untuk ditaruh ditempat penumpukan sebelum di angkut mobil secara tiba-tiba klotok pekerja Hartono di hadang oleh sekolompok orang mengunakan speed boat dan klotok berjumlah sekitar 30 orang.

Mereka adalah, Dlm bin H, Uln bin H, R Bin H
U Bin Tt,, DS Bin MD, Ah bin Hrn, AS, Ys, Bp, Pt, Bsr.
Para terduga pelaku melakukan penodongan terhadap 4 orang yang berada diatas klotok yaitu, Andi Ismail, topan, Kadek dan Made Yudha, melihat kedatangan orang -orang tersebut yang membawa dan mengacungkan senjata tajam dan senjata api disertai teriakan “bunuh-bunuh” secara bersama- sama.e

Setelah para terduga pelaku mendekati kelotok, lalu 3 orang yang berada di atas kelotok yaitu Kadek, Made Yuda dan Topan berlari ketakutan menyelamatkan diri dan hanya Andi yang tetap tinggal di klotok tersebut.

Kemudian sdr Rarman dkk langsung naik ke atas kelotok dan membacok sdr Andi dengan senjata tajam dan yang lainnya menodongkan pistol dan ada juga yang membuat tembakan sehingga sdr Andi terjatuh dari kelotok lalu kelotok dibawa oleh beberapa orang teman Karman menuju sungai besar dikarenakan sdr Andi melihat kelotok yang ditumpanginya sudah dibawa pergi lalu iya berlari untuk menyelamatkan diri menuju hutan.

Atas kejadian perampokan itu, M.Nawi (selaku pemilik kebun sawit) mengalami sok dan trauma berat sehingga tidak mampu berjalan dan keadaan fisik yang semakin melemah dan sampai pada malam hari nya M. Nawi meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). (*)

BERSAMBUNG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top