TULANG BAWANG – Saat ini, Indonesi masih menghadapi permasalahan gizi yaitu stunting, wasting dan obesitas. Data Riset Kesehatan Dasar (2018) menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting mencapai 30,8 %. Itu artinya, satu dari tiga balita mengalami perawakan pendek akibat malanutrisi kronis. Pada tahun 2019 stunting menurun menjadi 27,67% namun masih diatas batas toleransi yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20%.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Dr. Trisna Ningsih, dalam membacakan sambutan Direktur Jenderal PDSPKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada acara Safari Gemarikan di Kecamatan Banjar Margo dan Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang , Jumat (18/06/2021).
” Kegiatan Safari Gemarikan yang dilaksanakan hari ini di Kabupaten Tulang Bawang bertujuan untuk mengajak masyarakat meningkatkan konsumsi ikan untuk penurunan stunting serta membantu menyerap produk perikanan yang dihasilkan oleh UMKM di Kabupaten Tulang Bawang pada khususnya dan UMKM Provinsi Lampung pada umumnya,” katanya
Dr. Trisna Ningsih juga memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang melaksanakan kegiatan ini.
” Kami mengapresiasi kerja keras dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Dinas Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dan Tim Bapak Bapak Ir. Hanan A. Rozak, MS, Anggota Komisi IV DPR RI yang telah menyiapkan paket gemarikan tersebut, ” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Partai Golkar, Ir. Hanan A Rozak, MS menyampaikan manfaat dan ajakan makan ikan.
” Ikan memiliki kandungan vitamin, protein dan mineral yang baik bagi kesehatan dan sangat mudah diperoleh oleh masyarakat. Oleh karena itu saya mengajak masyarakat agar meningkatkan konsumsi ikan”, Kata Hanan
Politisi Partai Golkar dari Dapil Lampung Dua ini juga menjelaskan bahwa Safari Gemarikan ini bertujuan memberikan asupan, terutama kepada anak-anak yang mengalami kekerdilan/stunting, yang kekurangan gizi, serta untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak di Tulang Bawang.
Selain itu, kata Hanan A Rozak, kegiatan ini juga ditujukan untuk membangkitkan pelaku bisnis UMKM, yakni salah satunya dengan mendorong pelaku usaha agar mampu mengambil peluang untuk mengolah dan memasarkan hasil ikan dengan kualitas yang baik dengan bahan baku potensi lokal.
” Kami mengharapkan melalui Safari Gemarikan, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Kedepannya, kami mengharapkan masyarakat khususnya para ibu dapat melakukan inovasi terhadap menu-menu ikan yang disajikan untuk keluarga, sehingga keluarga semakin sehat karena mengkonsumsi ikan, ” pungkas Hanan.
Sebagai informasi, Kabupaten Tulang Bawang masih mengalami permasalahan gizi yaitu stunting. Kabupaten Tulang Bawang menjadi salah satu kabupaten yang menjadi target intervensi stunting berdasarkan Keputusan Kepala Bappenas No.KEP.10/M.PPN/HK/02/2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022.
Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi stunting Provinsi Lampung 27,3 persen atau terjadi penurunan 15,3 persen bila dibandingkan prevalensi tahun 2013 sebesar 42,6 persen. Sedangkan prevalensi stunting Kabupaten Tulang Bawang mencapai 32,49%.
Pada Safari Gemarikan ini Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama mitra kerja Komisi IV DPR RI akan menyampaikan 500 Paket Gemarikan yang berisi yang berisi 5 (lima) jenis olahan ikan yaitu 5 pcs ikan sarden kaleng (@155 gram), Abon udang (100 gram), Ikan Teri (500 gram), Kaki Naga Ikan (200 gram), Nugget Udang (200 gram) yang diambil dari UMKM setempat serta materi promosi berupa kaos Gemarikan dan flyer sebagai sarana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan untuk mencegah stunting, Manfaat dan Kandungan Gizi Ikan. (Bud)