Tulang Bawang Barat– Sekolah Seni Tulang Bawang Barat gandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tubaba adakan Workshop Komunikasi dan Publikasi tentang Festival yang sedang gencar diolah dan dibentuk untuk menggaet para pemuda-pemudi Tubaba untuk bisa ikut serta membangun dan mengembangkan Tulang Bawang Barat.
Workshop tersebut dilakukan selama 2 hari dan ditempat yang berbeda, hari pertama dilakukan di Wisma Asri Tirta Makmur pada Selasa (25/07/2023) dan hari kedua di Kota Budaya Uluan Nughik Panaragan Jaya Rabu (26/07/2023), kegiatan ini difokuskan di Kec.Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tubaba. Pagi sekitar pukul 09.00.
Dihadiri dari perwakilan seluruh OPD, dan Pewarta media dari PWI Tubaba dan para Tim sekolah Seni Tubaba, dan tim Kemendikbud ristek.
Dalam Workshop tersebut terdapat pembicara spektakuler dan berpengalaman yang memberikan materi kepada para teman-teman peserta Workshop mulai dari Eggy Yunardi Panel Ahli Indonesia, Taufik Darwis Sekolah Seni Tubaba,Dedi Priono Ketua PWI Tubaba, Frans Sartono Media Kompas, Zulfandi JP JR Belitung Timur, dan Ezed Qyoko sebagai moderator acara. Peserta yang hadir dalam workshop ini didominasi oleh para pewarta media dari PWI Tubaba dan lainnya pelaku seni serta pemuda-pemudi penggiat seni Tubaba.
Dalam Workshop itu diwarnai dengan rangkaian praktik simulasi untuk para peserta workshop,membuat agenda program kegiatan dan dijadikannya mereka Forkopimda mulai dari Sekda, para Kepala Dinas, dan OPD lainya untuk praktik bagaimana dalam merangkai dan membuat struktur kegiatan festival Tubaba mulai dari menganggarkan suatu kegiatan dan program-program kreatif lainnya, guna menjadikan Tubaba memiliki daya tarik khas yang beda dari Kabupaten lain.
Dedi Priyono memberikan kata sambutan penutup sebelum acara dislesaikan “Jadikan Tubaba daerah yg dikenal dengan Ciri khas yang berbeda Dimata masyarakat atau wisatawan yang singgah ke-Tubaba mereka menutup pembicaraan dengan kata-kata yang baik pulang dengan kata Tubaba Keren,Tubaba Baik, Tubaba Bagus ,Tubaba Luar biasa, dari situ lah nama Tubaba bisa terus dikenang pada siapa yang datang walaupun hanya singgah sesaat.”Ujarnya
Lanjut Ia menuturkan “Pada akhirnya kita semua berharap para stage holder untuk terus berkordinasi dan selalu bergerak bersama untuk naikan citra nama baik Tubaba dengan baik, jadikan temen-temen media ini teman yang akrab dan santun ,bukan dijadikan musuh, tapi ayolah bergandengan dengan mereka untuk sama-sama bahu membantu.
Dan sebaliknya untuk temen media jangan asal-asalan ketika ingin berkordinasi dengan para Stage holder tapi utamakan kesopanan dan kesantunan.”Ungkapnya
Frans Kompas mewakili Para pemateri lainya memberikan kesan terakhirnya dia
“Sangat mengapresiasi atas kegiatan kali ini apalagi praktik simulasi presentasi yang dilakukan para peserta yang dapat mengolah data dan fakta tentang problem yang ada diTubaba, sehingga penjelasan yang disampaikan terlampir secara gamblang dan jelas hal ini sangat diperlukan nantinya untuk Pemda Tubaba sendiri.”Imbuhnya
Tambah nya saya sangat bangga dan salut bisa berkolaborasi dan berdiskusi bersama teman-teman peserta tentang bagaimana bisa menjadikan Tubaba hebat ,keren,dan luar biasa dan bisa menjadi destinasi wisata budaya yang unik dan digemari para masyarakat Indonesia nantinya. (Fiqih)