TULANG BAWANG – UPTD Puskesmas Tulang Bawang 1 melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN) secara serentak di lingkungan sekolah dan Posyandu Se Kecamatan Banjar Agung, Jumat (26/1/2024).
Kepala BLUD Puskesmas Tulang Bawang 1, Hj. Meliana,S.Tr.Keb.,M.Kes menerangkan, bahwa kegiatan PSN sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya dan langkah nyata melakukan pencegahan munculnya dan terjadinya penyakit demam berdarah.
Meiliana menghimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang, khususnya di wilayah Kecamatan Banjar Agung agar melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus
Pengendalian vektor penular DBD dengan mengedepankan upaya pemberdayaan masyarakat dan peran serta masyarakat dalam PSN 3M Plus melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
Ia menjabarkan PSN 3M diiringi dengan kegiatan Plus lainya, antara lain, mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempattempat lainnya yang sejenis seminggu sekali. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak.
Kemudian, menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air.
Selanjutnya, memasang kawat kasa, menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar, mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai, menggunakan kelambu dan memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
“Mari jaga rumah dan lingkungan kita dari penyakit DBD. Pengendalian dan pencegahan merupakan pilihan utama pengendalian vektor DBD melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, menguras bak mandi/bak penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali/mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk ,”terang Meiliana.
Wanita berhijab ini juga menegaskan bahwa PSN 3M akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan secara luas dan serentak, terus menerus dan berkesinambungan. PSN 3M sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali sehingga terjadi pemutusan rantai pertumbuhan nyamuk pra dewasa tidak menjadi dewasa. (*)