Arogan !!! Oknum Kakam WMJ Tarik Mobil Ambulan Milik Negara Secara Sepihak
TULANG BAWANG – Pasca Pilkakam dan beda pilihan, oknum Kepala Kampung Warga Makmur Jaya (WMJ), Dewi Kustianti, diduga, disebut dan disinyalir telah berbuat arogan dan semena – semena menarik ambulan milik negara, yang bukan milik pribadi kepala kampung, bukan milik kelompok dan bukan milik golongan.
Tindakan arogansi itu merupakan buntut dari pasca Pemilihan Kepala Kampung (Pilkakam) serentak di Kampung WMJ. Saat Pilkakam Syaiful Rahman tidak mendukung Dewi Kustianti sebagai calon petahana, melainkan mendukung calon lain.
Sikap sewenang – wenang dan arogan itu terjadi pada hari Senin pagi 25 September 2023, saat itu Dewi Kustianti menghubungi Syaiful Rahman, selaku pemegang mandat sah dan resmi sebagai sopir dan pengelola mobil ambulan milik kampung bantuan dari pemerintah.
“Pagi – pagi, pada hari Senin tanggal 25 September 2023 kemarin, saya ditelfon Ibu Kepala Kampung Warga Makmur Jaya untuk mengembalikan mobil ambulan, atau mengantarkan mobil ambulannya. Ada Tim Sukses Dewi yang katanya mau megang ambulannya. Pagi itu juga saya antar mobil ambulan itu ke balai kampung dan disimpan di rumah bapak Paidi,”terang Syaiful.
Mantan Wakil Ketua BPK Warga Makmur Jaya itu menambahkan, dirinya merasa kaget atas sikap Dewi Kustianti yang kurang sehat dalam menyikapi Pasca Pilkakam. Sebagai pemimpin dan pengayom masyarakat hendaknya memegang teguh sikap demokrasi dan azas musyawarah.
“Mobil ambulan itu bukan punya pribadi, bukan punya kelompoknya, bukan punya golongannya dan ataupun bukan punya keluarganya. Mobil itu milik negara dan pengelolaannya harus berdasarkan atas kesepakatan bersama. Bukan sepihak,”kata Syaiful.
Meski demikian, Syaiful mengaku sangat tidak menyesali maupun sangat tidak kecewa. Justru dia mengaku menertawakan sikap kepala kampung yang punya pemikiran sempit dan punya jiwa kerdil, yang jauh dari kata bijaksana dan pengayom.
Pengelolaan atau pemegang mobil ambulan semestinya harus mempertimbangkan berbagai aspek, yakni aspek ketelitian, aspek kepedulian, aspek keahlian mesin perawatan dan aspek aspek pendukung lainnya.
Pemegang mobil ambulan milik kampung dan milik negara tidak boleh serampangan dan ataupun basing – basing. Harus dimusyawarahkan, harus dikaji dan dilihat dari berbagai aspek. Bukan berdasarkan atas dasar kelompok dan golongan.
Sementara itu, Ketua BPK Warga Makmur Jaya, Irwanto, saat dikonfirmasi lewat aplikasi WA untuk sementara belum memberikan balasan atau tanggapan, dan Hariantuba.com masih menunggu tanggapan resminya.(*)