TULANG BAWANG – Setiap kolektif membutuhkan seorang pemimpin untuk berhasil. Itu bisa berupa sebuah tim atau sekelompok masyarakat yang bekerja bersama dalam sebuah proyek.
Kepemimpinan menyatukan anggota tim dan bekerja sebagai motivasi. Hal yang sama juga berlaku untuk sebuah organisasi. Dan itulah mengapa kekosongan kepemimpinan disebuah organisasi bisa menjadi kekhawatiran.
Kekosongan kepemimpinan memengaruhi seluruh anggota. Kuncinya adalah mengidentifikasinya secepat mungkin dan berupaya mengisinya.
Kekosongan kepemimpinan adalah kurangnya kepemimpinan yang solid. Bisa jadi karena salah satu skenario di atas. Itu sebabnya organisasi membutuhkan pemimpin yang mampu memimpin dengan memberi contoh. Pemimpin yang memperoleh otoritas moral untuk memimpin dapat melakukan keajaiban bagi organisasi.
Senada dengan kondisi PC Muslimat NU Tulang Bawang hari ini terjadi kekosongan kepemimpinan. Dalam regulasi (AD/ART) Muslimat NU disebutkan bahwa Ketua Cabang Muslimat NU dipilih melalui forum Konferensi Cabang yang mana yang mempunyai hak suara yaitu Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang sah, sah dalam arti di SK kan oleh pengurus yang sah secara hukum. Begitu kata Rosa Rosmalita, S.Sos.I Sekretaris PC Muslimat NU Tulang Bawang masa khidmat 2015-2020.
“Jika PAC yang di SK kan oleh pengurus yang sudah habis masa jabatannya maka SK itu illegal atau cacat hukum, otomatis produk yang dihasilkanpun cacat hukum. Dalam hal ini jika di laksanakan Konferensi Cabang maka hasil dari Konferensi itu cacat hukum,”terang Rosa.
Lebih lanjut Rosa menyampaikan bahwa terjadinya kekosongan kepemimpinan di PC Muslimat NU Tulang Bawang ini mestinya PP ambil alih dengan membentuk tim karateker, karena karateker inilah nantinya yang mempunyai tugas dan wewenang untuk membentuk PAC dan melaksanakan Konferensi Cabang. (*)