Tulang Bawang Barat – Pondok Pesantren Nurul Qur’an Wisuda santriwan-santriwatinya dengan khidmat dan haru, mereka yang diwisuda ialah Santri SMP UQ kelas 9 dan MI Qur’an kelas 6 yang sudah menamatkan sekolahnya sebanyak 36 murid.
Wisuda dan Pelepasan ini dilaksanakan pada hari senin (19/06/2023) di halaman pesantren setempat, dan telah rutin dilakukan setiap tahunnya, tetapi untuk kali ini acara Wisuda mereka sedikit berbeda.
Suasana cukup khidmat dan haru sebab dibarengi dengan penampilan-penampilan dan pertunjukan para Santri yang membuat para Wali Santri dan Guru-guru disana haru dan bangga serta ditutup dengan Ceramah atau tausiyah dari KH.Roiful Bashori ANS.S.pd. (Pengasuh PP. Roudlotul Muttaqien Way Kanan) Menjadikan Acara wisuda tersebut menjadi sangat berbobot.
Acara Wisuda ini juga dihadiri oleh Forkopimda setempat, mulai dari Lurah, Camat, Polsek,Koramil dan seluruh Wali santri Pondok Pesantren Nurul Qur’an serta tak lupa Pondok-pondok sekitaran Tubaba, yang diundang dan dimohon untuk kehadirannya.
Wisuda Pondok Pesantren Nurul Qur’an sekaligus Pelepasan Santriwan-santriwatinya secara formal dilakukan di Pesantrennya diDesa Dayamurni, Kecamatan Tumijajar Kabupaten setempat.
Mereka yang telah dididik sejak awal masuk Sekolah Menengah Pertama Kelas Tujuh(7) sampai Kelas(9) sudah diberikan bekal ilmu yang sangat cukup , sehingga pihak pesantren telah melepas dan memberikan kewenangan kepada mereka untuk melanjutkan dipesantren atau ingin pulang kerumah masing-masing.
Sementara itu ustad Amirudin selaku Kepala Sekolah SMP UQ menjelaskan Bahwa pihaknya telah melepaskan murid-murid dengan cara yang baik, dan untuk selanjutnya keputusan untuk lanjut dan tidaknya sehabis dari acara ini kita kembalikan kepada mereka dan kedua orangtuanya.
“Saya berharap pada Santriwan-santriwatinya yang sudah diwisuda untuk tetap melanjutkan belajarnya dipesantren karna ilmu yang didapat masih sangat minim, dan dikhawatirkan pula ketika mereka pulang kerumah/sekolah dirumah, pergaulan yg luar biasa diluaran sana dapat mempengaruhi mereka, bisa jadi ilmu yg didapat dari pesantren bisa lupa dan hilang.”tambahnya
Pihaknya hugs berharap kapadia dewan Guru dan juga pengurus (Ponpes) Nurul Qur’an (NQ) kepada Santriwan-santriwati yang telah diwisuda saat ditemui awak media Hariantuba.com agar tetap Istiqomah dalam belajar, terkhusus ilmu Al-Qur’an yang sudah dipelajarinya dipesantren ,karna seyogyanya ilmu tersebut dapat bermanfaat dan bisa disambung alihkan untuk diajarkan kembali.(Fiqih)