BPKP RI Turun Lagi, Ganyang Proyek Perpustakaan Mesuji 9,7 Milyar

Screenshot_20221221-130628_Gallery.jpg

BPKP RI Turun Lagi Ganyang Proyek Perpustakaan Mesuji 9,7 Milyar

MESUJI – Kasus proyek akbar gedung Perpustakaan Kabupaten Mesuji, Provini Lampung sebesar Rp9,7Milyar digarap kembali oleh pihak BPKP RI Perwakilan Lampung, terhitung lembaga negara ini sudah dua kali menggarap proyek milik anak mantan Bupati Mesuji.

Bocornya pihak BPKP RI dan Polda Lampung menggarap kedua kalinya diungkapkan langsung oleh orang dalam di Pemkab Mesuji. Sumber membocorkan bahwa saat ini pihak BPKP RI meminta dan mengumpulkan semua nota belanja dan cek langsung ke toko – toko penyedia barang.

“Proyek Perpustakaan Mesuji digarap lagi sama BPKP RI dan Polda Lampung Mas. Dulu BPKP sudah pernah kroscek dan hanya ditemukan kerugian negara sebesar 128 juta. Saat ini diperiksa lagi Mas,”kata sumber resmi Hariantuba.com.

Menariknya, kata sumber, pada pemeriksaan atau penggarapan kali ini dipimpin langsung oleh Ketua BPKP RI Perwakilan Lampung. Ketua BPKP RI Lampung turun langsung. Semua pihak yang berkaitan kelimpungan dan saling menutupi.

“Proyek gedung Perpustakaan sudah di cek. Ditemukan banyak item yang diduga disimpangkang. Dominasi pada bahan material yang di murk -up atau digelembungkan,”terangnya panjang.

Sumber menyebut bahwa, hasil dari temuan BPKP RI itu harus dikembalikan dalam kurun waktu tiga puluh (30) hari. Satu bulan harus dikembalikan ke kas negara. Belum lagi soal tenaga kerja yang belum lunas terbayar.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Mesuji, Ir. Agnatius Syahrizal, ST, MT, IPP, saat dikonfirmasi mengaku bahwa itu adalah ranah bagian PPK nya (Rudi Septiawan,SE,MM) dan Bidang Bangunan (Desriyanto, ST). Agnatius menyarankan untuk datang langsung ke kantor PUPR Mesuji.

“Besok datang aja ke kantor. Itu tanya langsung ke PPK nya Pak Rudi dan Bidang Bangunan Pak Des,”kata Agnatius.

Sayangnya, PPK proyek gedung Perpustakaan Mesuji, Rudi Septiawan dan bidang bangunan Desriyanto, belum bisa dikonfirmasi, saat ditemui di kantornya tidak ada dan di konfirmasi via ponsel miliknya belum merespon.

Bila ada pihak yang mengadukan dan melaporkan atas adanya dugaan penyimpangan di proyek gedung perpustakaan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dapat dipastikan sejumlah orang bakal diperiksa. Semoga APH bergerak serius menangani kasus proyek tersebut. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top