TULANG BAWANG – Masyarakat di KabupatenTulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji dan Masyarakat Provinsi Lampung serta masyarakat Indonesia pada umumnya, saat ini tengah dibuat bingung oleh tiga komponen.
Pertama dibuat bingung oleh Mbah Sunardi (72), kedua sang Mandor tebang tebu yang identitas dan namanya masih dirahasiakan dan ketiga bingung oleh pernyataan dan sikap akhir dari pihak Polres Tulang Bawang.
Awalnya, Mbah Sunardi mengaku telah jadi korban dari sang mandor tebang tebu dibayar dengan uang mainan atau uang palsu sebesar Rp450 ribu. Setelah viral, sang mandor minta maaf dan mengganti uang itu dengan uang resmi. Sang mandor ngaku uang itu dari anaknya.
Sunardi (72), warga Tiyuh Kagungan Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, sebagai buruh tebang tebu di salah satu perusahaan perkebunan tebu di Lampung mengaku telah menjadi korban pembayaran uang palsu sebesar Rp 450 ribu, dengan pecahan Rp 100 ribu sebanyak 2 lembar, dan pecahan Rp 50 ribu sebanyak 5 lembar.
Sunardi mengaku, mandor tebang tebu telah membayar upah kerja kerasnya tebang tebu dengan uang mainan atau uang palsu. Uang itu diketahui palsu atau mainan saat dibelanjakan di pasar Way Abung.
Mengutip humas.polri.go.id, pihak mandor yang bertanggung jawab atas pembayaran upah jasa langsung mendatangi kediaman Kakek Sunardi untuk meluruskan permasalahannya.
Mandor yang tak diungkap namanya tersebut mengaku lalai lantaran tidak menyadari sudah memberikan uang mainan yang disiapkan anaknya.
Menyadari kecerobohannya tersebut, sang mandor langsung mengganti upah jasa kakek Sunardi dengan uang asli sebesar Rp470.000.
“Ia meminta maaf dan mandor tersebut ingat bahwa uang mainan yang diberikan adalah milik anaknya,” kata keterangan yang di kutip dari humas.polri.go.id, dan dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), dari akun Instagram @suara_bergema pada Senin (20/6/2022).
Sementara itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk berdamai lantaran peristiwa tersebut dianggap sebagai keteledoran semata.
Masalah juga dianggap selesai secara kekeluargaan. Meski begitu, publik ternyata dibuat tidak puas dengan konflik yang berakhir damai tersebut. Pasalnya alasan kelalaian sang mandor dianggap terlalu mencurigakan. “Tenang aja tetep ga bisa kabur dr balasan Allah kok, tinggal tunggu aja,” kata warganet.
Sementara itu, rilis berita dari Polres Tulang Bawang yang masuk ke Hariantuba.com menyebut bahwa, kakek itu mengaku telah berbohong dan sengaja membuat rekayasa tengang uang palsu atau uang mainan itu. Kakek itu mengaku uang mainan itu nemu di jalan.
Dalam video yang beredar, sang kakek bernama Sunardi (72), berprofesi buruh, warga Tiyuh Kagungan Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang, membawa uang sebanyak Rp 450 ribu, dengan pecahan Rp 100 ribu sebanyak 2 lembar, dan pecahan Rp 50 ribu sebanyak 5 lembar.
Sang kakek yang berada di dalam video itu, hendak berbelanja membeli daging ayam di Pasar Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, hari Sabtu (18/06/2022), sekitar pukul 11.00 WIB.
Guna memastikan kebenaran dari video yang telah viral ini, Unit Tipidter Satreskrim Polres Tulang Bawang, Polda Lampung, langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.
“Petugas kami yang dipimpin langsung oleh Kanit Tipidter Satreskrim, Ipda Andy Ruswandy, SH, MH, langsung melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran dari video yang viral di jagat dunia maya,” kata Kasat Reskrim, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen, SIK, MH, mewakili Kapolres Tulang Bawang, AKBP Hujra Soumena, SIK, MH, Senin (20/06/2022) dalam rilis yang dikirimnya.
Hasil dari penyelidikan tersebut, lanjut AKP Wido, dalam rilisnya, didapatkan fakta bahwa tidak benar uang mainan sebanyak Rp 450 ribu tersebut berasal dari uang gajian tebang tebu seperti menurut pengakuan sang kakek di dalam video.
Kasat Reskrim dalam rilisnya menjelaskan, bahwa uang mainan yang dibawa sang kakek untuk berbelanja membeli daging ayam di Pasar Pulung Kencana, menurut pengakuan sang kakek saat ditemui dan diinterogasi oleh petugas kami uang tersebut ditemukannya di pinggir jalan.
“Motif dari sang kakek ini berbohong adalah untuk mendapatkan kembalian dengan uang asli, setelah dia membayar dengan menggunakan uang mainan yang ditemukannya di pinggir jalan,” jelas AKP Wido, dalam rilis yang diterima Hariantuba.com.
Isi rilis itu menegaskan bahwa kejadian yang diceritakan oleh sang kakek dan sempat viral di jagat dunia maya adalah rekayasa dari sang kakek sendiri atau berita bohong (hoaks).
“Untuk itu kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar menghentikan penyebaran berita bohong terkait seorang kakek yang mengaku dibayar dengan uang mainan. Saring sebelum sharing dan bijaklah dalam bermedia sosial.” Tutup AKP Wido, dalam rilis via Humas Polres Tulang Bawang.. (*)
BERSAMBUNG …..