TULANG BAWANG – Sehari setelah munculnya berita di Hariantuba.com dengan judul PT. ABS Jakarta Disebut Jual Aspal Palsu di Proyek Nasional Jalan Lintas Timur (Jalintim) edisi terbit 24 Maret 2022, tiba – tiba muncul rombongan berseragam merah – kuning turun ke Jalintim Tulang Bawang, Jumat (25/3/2022) siang.
Belum diketahui secara pasti, siapakah dan dari pihak instansi mana rombongan yang memakai baju dengan warna merah bagian pundak dan merah bagian punggung sampai bawah berbentuk rompi.
Kondisi lalulintas macet dan padat mengular, sehingga Hariantuba.com gagal untuk menepi dan mencoba mencari informasi serta keterangan lebih lanjut dari pantauan yang terekam di Jalintim tadi siang.
Konsultan pengawas proyek Jalintim Tulang Bawang, Sinurat belum bisa dikonfirmasi dan belum memberikan keterangannya terkait dengan adanya rombongan berompi merah – kuning tersebut.
Nomor WA nya dalam keadaan aktif. Pesan panjang via WA terkirim centang dua, namun hingga pukul 16.49 sore Hariantuba.com belum mendapat balasan.
Situasi terbaru saat ini, Jalintim Tulang Bawang masih dalam perbaikan. Pekerja bersama alat beratnya tengah mengeruk aspal dan menambal ruas jalan yang sebelumnya sudah pernah berulangkali diaspal dan ditambal berungkali. Aspal jebol, tambal lagi. Jebol lagi tambal lagi. Jebol lagi tambal lagi.
Diberitakan sebelumnya, PT. ABS yang berkantor di wilayah Jakarta Selatan disebut – sebut telah menjual aspal palsu atau aspal buruk kepada pihak rekanan pelaksana proyek jalan lintas nasional di Provinsi Lampung.
Salah satu pihak rekanan pelaksana proyek jalan nasional di Lampung, yang enggan nama dan perusahaannya disebut menerangkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan atas adanya penjualan aspal palsu tersebut.
Ia menambahkan, akibat material aspal palsu itu, kini pihaknya mengalami kerugian besar dalam proses pelaksanaan proyek perbaikan jalan lintas nasional di Lampung. Terjadi bongkar tambal sulam aspal yang sudah selesai dikerjakan.
“Silahkan diekspos dan buat beritanya. Tapi ingat, jangan sebut nama saya dan perusahaan saya. Sumbernya itu kan bisa dirahasiakan. Mungkin bapak lebih paham dan lebih mengerti soal dunia membuat berita yang sumbernya dirahasiakan,”kata sumber yang enggan namanya disiarkan.
Secara tegas ia menyebut bahwa para rekanan pelaksana perbaikan jalan nasional di Lampung mengalami kerugian dalam bentuk kerugian materi atau pendanaan dan juga mengalami kerugian dalam segi tenaga dan waktu.
“Kami sebagai rekanan berupaya secara maksimal agar kualitas hasil pekerjaannya bagus dan baik, tidak bermasalah. Pekerjaan kami diawasi oleh KPK, Kejaksaan dan juga Kepolisian serta kawan – kawan LSM dan Wartawan. Dan tentunya kami tidak asal – asalan dalam melaksanakan pekerjaan ini,”kata dia tegas.
Sementara itu, Regional Sales Manager PT. ASB Hendiano, saat dikonfirmasi via ponselnya menjelaskan bahwa dirinya tidak bekerja di PT ABS seperti yang disampaikan oleh sumber tersebut.
“Saya tidak bekerja di perusahaan yang bapak sebutkan, mungkin info dari sumber bapak itu salah. Terima kasih,”kata Hendiano via ponselnya, Kamis (24/3/2022) sore pukul 16.27 WIB.(*)
Catatan : media siber ini menyediakan ruang hak jawab dan hak koreksi sesuai dengan UU Pers No 40 Tahun 1999 sebagai landasan hukum. Akan dilakukan koreksi dan revisi bila sudah ada konfirmasi lebih lengkap dari pihak – pihak terkait.