DEMAK – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ikhlas, Kampung Sumbermakmur, Kecamatan Banjarmargo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, mengaku sangat kagum dengan pengelolaan ekonomi kerakyatan di lokasi makam Walisongo.
KH. Masykur Faruq menerangkan, roda perekonomian disekitar lokasi makam para wali terlihat sangat hidup dan berputar sangat baik. Warga masyarakat seputar makam mendapatkan lapangan kerja dari berbagai jenis.
Ustadz Faroq mengapresiasi atas prestasi pemerintah daerah setempat yang sukses dalam menata, mengatur dan mengelola lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat dilokasi para makam Walisongo itu.
Ia mencontohkan, masyarakat mendapatkan pekerjaannya sebagai pengayuh becak para jamaah, tukang ojek para jamaah, berdagang berbagai jenis makanan menyambut para jamaah dan masih banyak lagi peluang ekonomi yang dibukakan oleh pemerintah daerah setempat.
Tentunya, kata dia, ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain yang memiliki potensi wisata religi ataupun potensi wisata lainnya. Khususnya di Kabupaten Tulang Bawan yang kita ketahui punya berbagai potensi wisata religi dan lainnya.
“Sentuhan pemerintah daerah dan ide maupun gagasan pemerintah yang sangat dibutuhkan guna menghidupkan potensi wisata tersebut. Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan dalam bidang memberikan ide dan gagasannya,”katanya panjang
Dan yang lebih penting lagi adalah, dalam potensi wisata religi di lokasi prasasti bersejarah yang ada di Tulang Bawang, pemerintah musti diajak turun langsung dan digiring untuk menciptakan ide dan gagasan.
“Termasuk yang lebih penting lagi adalah libatkan dan gandeng pondok pesantren dalam menghidupkan potensi wisata religi yang ada di Tulang Bawang. Bergotong royong bersama menghidupkan dan menggelorakan potensi wisata religi di Tulang Bawang,”tutupnya. (Bud)