Dukungan untuk Reka Punnata Bacalon Bupati Tuba Terus Mengalir
TULANG BAWANG – Dukungan terhadap bakal calon Bupati Tulang Bawang (Tuba) Reka Punnata pada Pilkada Tuba November 2024 mendatang kian mengalir deras.
Sebelumnya dukungan mengalir dari kalangan pemuda dan pemudi, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lintas sektoral secara umum.
Hari ini, dukungan datang dari tokoh masyarakat Gunung Tapa, Kecamatan Gedung Meneng. Dukungan disampaikan langsung okeh Sobsi Umar selaku tokoh masyarakat setempat.
Setelah ramah tanah, Reka Punnata bersama tokoh masyarakat ziarah ke makam Menak Muli Sesunan yang terletak di Gunung Tapa. Para tokoh mendoakan agar Reka Punnata menjadi pemimpin Tulang Bawang yang bisa mengembalikan masa lalu.
Tulang Bawang dari dulu sudah terkenal sampai kemanca negara, pernah menjadi pusat perdagangan. Kami yakin Yai Reka Punnata bisa mengembalikan masa kejayaan itu,”kata Ibrahim.
Dukungan di wilayah setempat kian mengalir atas peran aktif dari Eka Candra selalu koord relawan yang beberapa waktu lalu menjanjikan Kecamatan Gedung meneng bisa menang diatas 55%.
“Dalam waktu dekat akan konsolidasi di Kampung Bakung. Kita sudah pernah sosialisasi di Kampung Gedung Meneng, Gedung Bandar Rahayu, Gunung Tapa Udik dan sekarang kedua kalinya di Kampung Gunung Tapa. InsyaAllak kita akan terus merayap dan dalam waktu dekat akan bertemu dengan anak- anak muda dan tokoh Bakung,”ujar Candra.
Dalam kesempatan tersebut, bacalon Bupati Tuba Reka Punnata menyampaikan, niat maju menjadi Bupati Tulang Bawang dilandasi dengan niat bagaimana membangun masa depan Tulang Bawang.
“Secara filosofis, Tulang Bawang yang kita cintai ini ditetapkan sebagai kabupaten pada tahun 1997 yang namanya diambil dari nama sungai Tulang Bawang, oleh sabab itu fokus utama saya bagaimana menjadikan masyarakat Tulang Bawang memiliki sifat seperti air,”terang Reka.
Air itu, kata Reka, tidak akan mengkhianati janjinya, ia mengalir searah dari atas ke bawah, berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, contoh api berkobar kobar ke segala arah begitu juga udara, kemudian bumi dia berputar ajek.
Sifat air itu, sambungnya, harus pas, kurang air (kemarau) kita kesusahan, kelebihan (banjir) kita kesusahan. Mengenai program, sederhana saja, secara geografis sungai itu pasti ada rawa, darat dan muaranya dilaut, dari 4 karakter wilayah tentunya akan menemukan bagaimana cara membangun Tulang Bawang, kunci utamanya bangun sumber daya manusianya. (*)
</span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;>